Jumat, 09 September 2016

Contoh Soal Menentukan Konflik Pada Kutipan Cerita (Cerpen, Novel, dll)

  Tidak ada komentar
Konflik yaitu perselihan yang timbul sebagai akibat adanya dua kekuatan yang  bertentangan. Berikut ini adalah contoh soal menetukan konflik pada kutipan cerita

1. Bacalah kutipan cerita berikut!
Biarpun begitu muncul juga dari gua sanubariku, mengalir secepat kilat ke dalam otak menciptakan pikiran-pikiran yang memalukan.

Sambil berbaring memeluk guling. Tiba-tiba khayal membentang di depan muka mata batinku. Aneh tak tahan lagi aku. Aku menjadi sebal dan mual. Gadis yang jelita dan tidak berdosa itu harus menjadi korban, dibaktikan kepada seorang tua bangka, suka makan riba. Kupejamkan mataku, menyusukkan kepalaku ke bawah bantal. Aku tidak mau mengujatnya.

Konflik yang terjadi pada kutipan cerita tersebut adalah ...
A. tokoh aku yang tidak setuju dengan tua bangka.
B. tokoh aku yang tidak setuju gadis jelita jadi korban.
C. tokoh aku yang gelisah dan tidak bisa diatur.
D. tokoh aku yang tidak bisa menyimpan masa lalu.

2. Bacalah kutipan cerita anak berikut!
Pagi ini tidak bisa lagi Timan tak marah. Kapal gratis ke Muara Baru masih belum bisa jalan, sementara Rahmat anaknya yang sekolah pada sebuah SD di Pluit tak mau berangkat dengan bus. Tapi tentu Timan mestinya ngerti. Dengan bus dari Marunda, Cilincing, ke Pluit, Penjaringan, jaraknya 10 km. Pukul berapakah Rahmat sampai di sekolah.

Konflik pada kutipan cerita tersebut adalah ...
A. sekolah yang jauh membuat timan bingung
B. angkutan gratis yang rusak rahmat tidak sekolah
C. kekhawatiran Timan atas keterlambatan Rahmat
D. jarak sekolah yang merepotkan siswanya

3. Bacalah kutipan anak berikut!
"Orangtua Ari ingin Ari pindah ke Kota Malang untuk melanjutkan SMP di sana. Memang orangtuanya tinggal di Malang, sedangkan di sini Ari tinggal bersama neneknya."

Ibu terdiam sejenak, lalu berkata lagi. "Oh, Lasmi, berpisah dengan teman-teman sekolah itu biasa. Kan, tidak selamanya kalian dalam satu sekolah, lama kelamaan kau akan melupakan Ari juga."

"Ah, tida bisa, Bu. Ibu tahu selama ini Ari sudah seperti saudara sendiri," kata Lasmi terbata-bata.

Konflik pada kutipan cerita tersebut adalah ...
A. Lasmi sangat kesal karena ibu mengizinkan Ari pindah ke Malang.
B. Lasmi ingin ikut pinda ke Malang jika Ari melanjutkan SMP di sana.
C. Lasmi tidak dapat menerima atas kepindahan Ari ke Malang.
D. Lasmi menyadari bahwa kepindahan teman sekolah itu biasa.

4. Bacalah kutipan cerita berikut!
"Her, Tur ... lo mending jadi pemain Singapur aja! Nggak ada pemain kaya gue di Singapur! Muke lo juga lebih pantes main di Singapur!" Ledek Benni.

Arthur langsung berhenti dan menarik pundak Benni. "Heh! Gue ini orang Indonesia! Nggak bakal gue tuker sama apa pun!

Konflik pada kutipan cerita tersebut adalah ...
A. saling mengnginkan pergi ke Singapura
B. ketegangan dengan orang asing
C. perbutan pemain luar negeri
D. harga diri yang dipermainkan

5. Bacalah kutipan cerita berikut!
“Maaf Bu!” pintaku santun pada Bu Laras. “Saya mengantuk, Bu”.
“Tidak apa-apa, Sab. Silakan cuci muka kalau kau mengantuk, Sab!”
Serentak seisi kelas menertawakanku dan membuatku malu serta kesal pada diriku sendiri. leherku terasa sakit karena menahan tangis kekesalanku.
“Sudah-sudah! Anak-anak mengantuk itu manusiawi. Suatu saat kalian bisa saja mengantuk.” Nasihat Bu Laras dengan lembut dan tenang.

Konflik kutipan novel tersebut adalah ...
A. Permintaan Sab kepada Bu Laras.
B. Bu Laras mempersilakan Sab mencuci muka.
C. Sab kesal ditertawakan seisi kelas.
D. Bu Laras menghibur Sab yang kesal.

6. Bacala kutipan teks cerita berikut!
Kalau tidak, tentu telah berkurang satu lowongan kerja untuk tukang kebun keliling seperti dia. Dua hari yang lalu itu kukemas pakaian-pakaian bekas anak-anak yang sudah tidak muat lagi mereka kenakan. Aku yang menyisihkan pakaian-pakaian tua milikku, begitu juga milik istriku. Pakaian-pakaian bekas itu kuberikan kepadanya, di samping upah yang dia terima. Kami sebenarnya bukanlah orang yang mampu. Tapi kebiasaan seperti itu telah ditanamkan orang tuaku sejak aku masih kecil.

Konflik yang dialami oleh tokoh dalam kutipan cerita tersebut adalah ...
A. Aku kehilangan pekerjaan.
B. Tukan kebun yang kehilangan pekerjaan.
C. Tukang kebun tidak mendapatkan bantuan.
D. Aku tidak mampu bayar upah tukang kebun.

7. Bacalah kutipan teks cerpen berikut!
(1) Saat pelajaran dimulai Rio hanya fokus pada ponselnya saja. “Rio, ssst Rio udah berhenti main ponselnya, “Tegur Fikri kepada Rio dengan nada pelan. “Kenapa? Tanggung ini lagi seru mainnya,” Jawab Rio. “Ayo, fokus pada pelajaran,” Tegur Fikri kepada Rio. (2) Ternyata diam-diam Pak Widi memperhatikan mereka yang sedang berbisik-bisik itu. “Fikri dan Rio apa yang kalian bicarakan? Dari tadi kalian hanya berbicara saja.” Tegur Pak Widi kepada mereka berdua. “Nggh ini, Pak si Rio... si Rio ...” jawab Fikri dengan ragu-ragu. “Ada apa dengan Rio Fikri?” potongnya. “Si Rio dari tadi tidak memperhatikan saat Bapak menjelaskan tadi,” jawab Fikri. (3) “Apa benar Rio kamu tidak memperhatikan saat Bapak menejelaskan di papan tulis tadi?” Tanya Pak Widi kepada Rio. “I... iya Pak,” jawab Rio dengan terbata-bata.

(4) Tanpa pikir panjang Pak Widi segera bergegas menuju tempat duduk mereka bedua. “Coba keluarkan ponselmu, tegur Pak Widi kepada Rio dengan nada tinggi. (5) “B... baik ini, Pak,” sahut Rio sambil mengeluarkan ponsel dan memberikan kepada Pak Widi. “Pasti ponsel ini yang membuat kamu tidak memperhatikan Bapak tadi, benar bukan?” tanya Pak Widi. “Iya Pak,” jawabnya dengan lesu dan menahan malu.

(6) “Mulai hari ini Bapak akan memegang sementara ponsel ini kalau kamu ingin ponsel ini kembali, temui Bapak bersama orang tua kamu besok di ruang guru,” kata Pak Widi. Pak Widi pun langsung melanjutkan pelajaran hingga bel istirahat berbunyi.

Konflik pada kutipan cerpen tersebut adalah ...
A. Pak Widi mengambil ponsel Rio.
B. Fikri meminjam ponsel milik Rio.
C. Pak Widi mendekati Fikri dan Rio.
D. Fikri menegur Rio saat main HP.

8. Bacalah kutipan cerpen berikut!
(1) Sekembalinya ayahku dari undangan guru mengajiku, aku dibawa pulang. (2) Di rumah lima jari mendarat di pipiku. (3) Ayahku berteriak, kobaran api membakar langit kepalanya, “Masih mau mencuri lagi?”
(4) “Tidak!” Jawabku penuh ketakutan. Air mataku pun berguguran.
(5) “Kalau ternyata mencuri lagi. bagaimana?”
(6) Aku diam. Aku menyerahkan jawabannya kepada ayah.

Konflik yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut adalah ...
A. undangan guru mengaji
B. ayah marah-marah
C. tokoh aku mencuri
D. toko aku diam

Tidak ada komentar :

Posting Komentar