Rabu, 09 November 2016

Pengertian Majas Metafora dan Contohnya

  Tidak ada komentar
Pengertian Metafora

Dalam buku Pengajaran Gaya Bahasa karangan Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan ditemukan asal usul kata metafora, bahwa metafora berasal dari bahasa Yunani metaphora yang berarti ‘memindahkan’; dari meta ‘di atas; melebihi’ + pherein ‘membawa’.

Lalu, Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan membuat pengertian, metafora adalah sejenis gaya bahasa perbandingan yang paling singkat, padat, tersusun rapi. Di dalamnya terlihat dua gagasan: yang satu adalah suatu kenyataan, sesuatu yang dipikirkan, yang menjadi objek; dan yang satu lagi merupakan pembanding terhadap kenyataan tadi; dan kita menggantikan yang belakangan itu menjadi yang terdahulu tadi.

Lihat juga: Ragam Gaya Bahasa; Pengertian dan Contohnya

Sementara pengertian metafora menurut beberapa ahli antar lain: Metafora menyatakan sesuatu sebagai hal yang sama atau seharga dengan hal lain, yang sesungguhnya tidak sama (Altenbernd).

Metafora ialah perbandingan yang implisit, jadi tanpa kata seperti atau sebagai di antara dua hal yang berbeda (Anton M. Moeliono).

Metafora adalah pemakaian kata-kata bukan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan (Poerwadarminta).

Metafora yakni membuat perbandingan antara dua hal atau benda untuk menciptakan suatu kesan mental yang hidup walaupun tidak dinyatakan secara eksplisit dengan penggunaan kata-kata seperti, ibarat, bak, sebagai, umpama, laksana, penaka, serupa, seperti pada perumpamaan (Dale dalam Tarigan, 2009: 15).

Metafora adalah semacam analogi yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat (Gorys Keraf).

Lanjut Keraf, metafora sebagai pembanding langsung tidak mempergunakan kata: seperti, bak, bagaikan, dan sebagainya, sehingga pokok pertama langsung dihubungkan dengan pokok kedua. Proses terjadinya sebenarnya sama dengan simile tetapi secara berangsur-angsur keterangan mengenai persamaan dan pokok pertama dihilangkan, misalnya:

Pemuda adalah seperti bungan bangsa.
Pemuda adalah bunga bangsa.
Pemuda bunga bangsa.

Secara rinci, Rachmat Djoko Pradopo dalam bukunya “Pengkajian Puisi” menyatakan bahwa Metafora terdiri dari dua term atau dua bagian, yaitu term pokok (principal term) dan term kedua (secondary term). Term pokok disebut juga tenor menyebutkan hal yang dibandingkan, sedang term kedua atau vehicle adalah hal yang untuk membandingkan. Misalnya ‘Bumi’ adalah permpuan jalang’: ‘Bumi’ adalah term pokok, sedangkan ‘perempuan jalang’ term kedua atau vehicle.

Jadi, berdasarakan beberapa pengertian di atas dapat disimpilkan bahwa majas metafora yaitu majas yang membandingkan dua hal secara implisit yakni dengan tanpa menggunakan kata-kata pembanding (seperti, ibarat, bak, sebagai, umpama, laksana, penaka, serupa, dan lain sebagainya). Sehingga metafora lebih terkesan menohok ketimbang simile.


Contoh Majas Metafora

Nani jinak-jinak merpati
Ali mata keranjang
Mereka ditimpa celaka
Aku terus memburu untung
Perpustakaan gudang ilmu
Koran sumber informasi
Mina buah hati Edi
Dia anak emans pamanku
Pendidikan soko guru pembangunan
Kata adalah pedang tajam


Contoh metafora dalam sebuah kalimat

Kapten kesebelasan itu mendapat kartu merah.
Gadis itu menjadi buah bibir orang kampung.
Kemarin dia menerima surat kertas hijau dari pacarnya.
Pendidikan jelas memelekkan mata hati ke arah kemajuan.
Saya adalah tumpuan harapan keluarga saya.
Dengan hasil panen itu, kami merasa mendapat durian runtuh.
Kasihan mereka, sudah jatuh tertimpa tangga pula.
Pak Ogah lintah darat, jangan bergaul dengan dia.
Tak ada gunanaya berdebat dengan orang yang berkepala batu.
Aminah kembang desa kami.
Anak adalah buah hati orang tua.
Pemuda adalah bungan bangsa.
Saya menerima cindera mata dari teman sekelas.
Orang itu benar-benar buaya darat.
Pedagang itu sungguh-sungguh ular berkepala dua.
Rakyat adalah tiang negara.
Gerak geriknya menarik hati.
Kata-katanya mendinginkan kepala.
Fitnahnya menaikkan darah kami.
Pendidikan jalan menuju kemajuan.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar