Jumat, 11 November 2016

Alegori, Fabel, Parabel: Pengertian dan Contohnya

  Tidak ada komentar
Alegori, Fabel, Parabel: Pengertian dan Contohnya.

Alegori, fabel, dan parabel merupkan bentuk perluasan dari metafora. Ketiga bentuk perluasan ini biasanya mengandung ajaran-ajaran moral dan sering sukar dibedakan satu dengan yang lain.

Untuk lebih jelasnya, marilah disimak (dibaca) pengertian dari alegori, fabel, dan parabel pada paparan berikut ini.

Lihat juga: Ragam Gaya Bahasa; Pengertian dan Contohnya

Pengertian Alegori
Alegori berasal dari bahasa Yunani allegorein yang berarti ‘berbicara secara kias’; diturunkann dari allos ‘yang lain' + agoreuein ‘berbicara’.

Alegori adalah cerita yang dikisahkan dalam lambang-lambang; merupakan metafora yang diperluas dan berkesinambungan, tempat atau wadah objek-objek atau gagasan-gagasan yang diperlambangkan (HG. Tarigan).

Menurut Gorys Keraf, alegori adalah suatu cerita singkat yang mengandung kiasan. Makna kiasan ini harus ditari dari bawah permukaan ceeritanya. Dalam alegori, nama-nama pelakunya adalah sifat-sifat yang abstrak, serta tujuannya selalu jelas tersurat.

Pengertian Fabel dan Parabel
Fabel dan parabel merupakan alegori-alegori singkat.

Fabel adalah sejenis alegori, yang di dalamnya binatang-binatang berbicara dan bertingah laku seperti manusia (H.G. Tarigan).

Fabel adalah suatu metafora berbentuk cerita mengenai dunia binatang, di mana binatang-bintang bahkan mahluk-mahluk yang tidak bernyawa bertindak seolah-olah sebagai manusia. tujuan fabel seperti parabel ialah menyampaikan ajaran moral atau budi pekert. Fabel menyampaikan suatu prinsip tingah laku melalui analogi yang transparan dari tindak-tanduk binatang, tumbuh-tumbuhan, atau makhluk yang tak bernyawa (Gorys Keraf).

Sedangkan parabel (cerita yang berkaitan dengan Kitab Suci) juga merupakan alegori singkat yang mengandung pengajaran mengenai moral dan kebenaran. Parabel merupakan metafora yang diperluas (H.G. Tarigan).

Kata parabel berasal dari bahasa Latin parabola yang bermakna ‘parabel, pepatah, peribahasa’, yang sebenarnya diturunkan pula dari bahasa Yunani belein ‘melemparkan’ + para ‘di samping; membandingkan’. (H.G. Tarigan).

Parabel (parabola) adalah suatu kisah singkat dengan tokoh-tokoh biasanya  manusia, yang selalu mengandung tema moral. Istilah parabel dipakai untuk menyebut cerita-cerita fiktif di dalam Kitab  Suci yang bersifat alegoris, untuk menyampaikan suatu kebenaran moral atau kebenaran spiritual (Gorys Keraf).

Contoh Alegori, Fabel, dan Parabel
Contoh sajak yang mengandung alegori:

ULAR
Ular yang mendesis merisik, dengan warna kulit indah
mengejarku, bahkan sampai dalam mimpi.
Berhenti kataku. Dan dia menatap patuh, namun gelisah
Tiba-tiba kubaca: namamu terukir pada lidahnya
yang terjalur merah

(Ajip Rosidi)

Contoh cerita yang mengandung fabel

- Kancil dan buaya
- Kancil dengan kurakura
- Kancil dengan harimau
- Kancil dengan ular
- Kancil dengan burung gagak
- Kancil dengan petani

Contoh cerita yang mengandung parabel:
- Cerita Adam dan Hawa
- Cerita Yusuf
- Cerita Musa
- dll.

Contoh sajak yang mengandung pabel:

SERANGAN

Pohon-pohon cemara di kaki gunung
pohon-pohon cemara
menyerbu kampung-kampung
bulan di atasnya
menceburkan dirinya ke dalam kolam
membasuh luka-lukanya
aan selusin dua sejoli
mengajaknya tidur

(Adul Hadi WM)

Contoh sajak yang mengandung parabel:

PERAHU KERTAS

Waktu masih kanak-kanak kau membuat perahu kertas dan kaulayarkan di tepi kali; alirnya sangat tenang, dan perahumu bergoyang menuju lautan.

“Ia akan singgah di Bandar-bandar besar,” kata seorang lelaki tua. Kau sangat gembira, pulang dengan berbagai gambar warna-warni di kepala. Sejak itu kau pun menunggu kalau-kalau ada kabar dari perahu yang tak pernah lepas dari rindumu itu.

Akhirnya kaudengar juga pesan si tua itu, Nuh, katanya, “Telah kupergunakan perahumu itu dalam sebuah Banjir besar dan kini terdampar di sebuah bukit”

(Sapardi Djoko Damono)


DI KEBUN BINATANG

Seorang wanita muda berdiri terpikat memandang ular yang melilit sebatang pohon sambil menjulur-julurkan lidahnya, katanya kepada suaminya, “ Alangkah indahnya kulit ular
 itu untuk tas dan sepatu! “

Lelaki muda itu seperti teringat sesuatu, cepat-cepat menarik lengan istrinya meninggalakan tempat terkutuk itu.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar