Empat Jenis sifat Koligatif Larutan dan Penjelasannya
Sebelum mempelajari tentang empat jenis sifat koligatif larutan, terlebih dahulu kamu harus paham tentang pengertian larutan dan pengertian sifat koligatif larutan. Kalau belum paham silahkan baca kembali materi tersebut. jika sudah paham, oke lanjut. Dalam pelajaran di tingkat SMA dan sederajatnya, kita akan membahas hanya empat jenis sifat koligatif larutan yakni:
1. Penurunan Tekanan Uap Pelarut
Pernahkan kamu mendengar istilah kolam apung? Kolam apung ini sekarang sudah dikembangkan di Indonesia sebagai tempat wisata. Bentuk ini terisnpirasi dari Laut Mati yang berada di negara Yordania. Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati maupun dikolam apung, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Pada larutan akan lebih sukar menguap jika dibandingkan pelarut murninya karena pada larutan mengalami penurunan tekanan uap akibat adanya partikel terlarut. Untuk lebih lengkap tentang penurunan tekanan uap pelarut, silahkan baca materi penurunan tekanan uap larutan elektrolit.
2. Penurunan Titik Beku Larutan
Siapa yang tidak kenal dengan bumbu yang namanya garam? Hampir semua orang tahu yang namanya garam. Garam banyak digunakan sebagai bumbu masak oleh ibu rumah tangga atau pengusaha restoran agar sajian menunya menjadi lebih enak terasa dilidah. Tahukah kamu bahwa garam dapat digunakan untuk membekukan air. Pencampuran garam ke dalam es batu menyebabkan sebagian es batu mencair, kemudian air dari es batu ini akan membentuk larutan garam. Lama kelamaan jumlah air garam yang terbentuk akan semakin banyak seiring dengan banyaknya es yang mencair. Reaksi antara garam dan es batu menimbulkan penurunan suhu.
Konsep ini dimanfaatkan untuk membuat es putar. Mungkin kamu sudah sering mendengar atau bahkan mencicipi yang namanya es putar. Es puter atau ada juga yang menyebut es dungdung adalah sajian es yang sangat enak dengan memiliki jenis dan bentuk yang bermacam–macam.
Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku. Untuk memahami lebih lanjut tentang penurunan titik beku larutan, silahkan baca penurunan titik beku pada larutan non elektrolit.
3. Kenaikan Titik Didih Larutan
Titik didih adalah suhu (temperatur) ketika tekanan uap sebuah zat cair sama dengan tekanan eksternal (di sekitarnya) yang dialami oleh cairan. Hal ini menyebabkan terjadinya penguapan di seluruh bagian zat cair. Titik didih zat cair diukur pada tekanan 1 atmosfer (1 atm). Dari hasil penelitian, ternyata titik didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya. Hal ini disebabkan adanya partikel– partikel zat terlarut dalam suatu larutan menghalangi peristiwa penguapan partikel–partikel pelarut. Oleh karena itu, penguapan partikel–partikel pelarut membutuhkan energi yang lebih besar. Contohnya air mendidih pada 100 °C. Jika air ditambahkan garam maka titik didihnya tidak lagi 100°C tetapi di atas 100 °C. Fenomena ini dikenal dengan kenaikan titik didih larutan. Untuk lebih lengkapnya tentang kenaikan titik didih larutan, silahkan baca kenaikan titik didih larutan non elektrolit.
4. Tekanan Osmosis Larutan.
Pernahkah kamu membayangkan bagaimana air yang ada di dalam tanah bisa naik ke seluruh bagian tanaman? Air yang adadi dalam tanah itu diserap oleh tanaman tersebut melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman. Fenomena ini dikenal dengan tekanan osmosis.
Contoh lain tentang tekanan osmosis larutan yakni pemberian cairan infus pada pasien yang dirawat dirumah sakit. Cairan infus itu dapat dikatakan sebagai larutan. Larutan yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien melalui pembuluh darah haruslah memiliki tekanan yang sama dengan tekanan sel-sel darah. Apabila tekanan cairan infus lebih tinggi maka cairan infus akan keluar dari sel darah. Prinsip kerja infus ini pada dasarnya adalah tekanan osmotik. Tekanan di sini adalah tekanan yang harus diberikan pada suatu larutan untuk mencegah masuknya molekul-molekul solut melalui membran yang semipermiabel dari pelarut murni ke larutan. Cairan murni atau larutan encer akan bergerak menembus membran atau rintangan untuk mencapai larutan yang lebih pekat. Inilah yang dinamakan osmosis. Membran atau rintangan ini disebut membran semipermiabel. Untuk lebih lengkap tentang tekanan osmosis larutan, silahkan baca tekanan osmosis laruta.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar