Materi Tentang Syair
Pengertian Syair
Syair merupakan bentuk puisi lama. Kata syair berasal dari Arab, syu'ur berarti tembang dan sya'ra berarti menembang.
Ciri-Ciri Syair
Syair memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Contoh Syair
"Syair Abdul Muluk"
Berhentilah kisah raja Hindustan,
Tersebutlah pula suatu perkataan,
Abdul Hamid Syah paduka Sultan,
Duduklah baginda bersuka-sukaan.
Abdul Muluk putra baginda,
Besarlah sudah bangsawan muda,
Cantik majelis usulnya syahda,
Tiga belas tahun umurnya ada,
Parasnya elok amat sempurna,
Petah majelis bijak laksana,
Memberi hati bimbang gulana,
Kasih kepadanya mulya dan hina.
Akan Rahmah puteri bangsawan,
Parasnya elok sukar dilawan,
Sedap manis barang kelakuan,
Sepuluh tahun umurnya tuan.
Sangatlah suka duli mahkota,
Melihat puteranya besarlah nyata,
Kepada isteri baginda berkata,
"Adinda nin apalah bicara?
Kepada pikir kakanda sendiri,
Abdul Muluk kemala negeri,
Baiklah kita seri beristeri,
Dengan anakanda Rahmah puteri."
Permaisuri menjawab madah,
"Sabda kakanda benarlah sudah,
Kan anakanda Sitti Rahmah,
Patutlah sudah ia berumah."
...............................
Lihat : Contoh Soal Syair Pilihan Ganda
Syair merupakan bentuk puisi lama. Kata syair berasal dari Arab, syu'ur berarti tembang dan sya'ra berarti menembang.
Ciri-Ciri Syair
Syair memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
- Setiap bait terdiri atas empat baris.
- Setiap baris teridiri atas 8-12 suku kata.
- Setiap baris dalam satu bait diakhiri bunyi akhir yang sama atau berima sama. Rima disebut juga sajak. Pola sajaknya dapat dirumuskan dalam bentuk a-a-a-a.
- Hubungan antar bait sangat erat dan logis.
- Isinya berupa nasihat, cerita, dongeng, lukisan peristiwa, pengajaran, ataupun mistik.
Contoh Syair
"Syair Abdul Muluk"
Berhentilah kisah raja Hindustan,
Tersebutlah pula suatu perkataan,
Abdul Hamid Syah paduka Sultan,
Duduklah baginda bersuka-sukaan.
Abdul Muluk putra baginda,
Besarlah sudah bangsawan muda,
Cantik majelis usulnya syahda,
Tiga belas tahun umurnya ada,
Parasnya elok amat sempurna,
Petah majelis bijak laksana,
Memberi hati bimbang gulana,
Kasih kepadanya mulya dan hina.
Akan Rahmah puteri bangsawan,
Parasnya elok sukar dilawan,
Sedap manis barang kelakuan,
Sepuluh tahun umurnya tuan.
Sangatlah suka duli mahkota,
Melihat puteranya besarlah nyata,
Kepada isteri baginda berkata,
"Adinda nin apalah bicara?
Kepada pikir kakanda sendiri,
Abdul Muluk kemala negeri,
Baiklah kita seri beristeri,
Dengan anakanda Rahmah puteri."
Permaisuri menjawab madah,
"Sabda kakanda benarlah sudah,
Kan anakanda Sitti Rahmah,
Patutlah sudah ia berumah."
...............................
Lihat : Contoh Soal Syair Pilihan Ganda
Tidak ada komentar :
Posting Komentar